Senin, 12 Desember 2011
manfaat seledri
Daun seledri tidak asing lagi bagi masyarakat. Tanaman yang memiliki nama latin Apium graveolens L itu memiliki bentuk daun dan aroma yang khas seringkali ditemui sebagai pelengkap santapan bubur ayam, sup atau bakso.
Di Eropa dan beberapa negara Asia seperti Jepang, Cina dan Korea tidak hanya mempergunakan daun saja, namun juga bagian tangkai sebagai bahan makanan atau penyedap masakan.
Tumbuhan herbal itu berasal dari daerah subtrotip Eropa dan Asia. Seledri merupakan tumbuhan dataran tinggi pada ketinggian di atas 900 m dari permukaan laut. Di daerah tersebut, seledri tumbuh dengan tangkai dan daun yang tebal.
Tanaman seledri memiliki tinggi 25-100 cm. Batang bersegi dan beralur membujur. Memiliki bunga yang banyak dengan ukuran yang kecil. Bunga-bunga tersebut berwarna putih kehijauan. Seledri digolongkan sebagai tumbuhan sayur-mayur.
Tidak hanya sebagai bahan makanan, seledri juga telah dikenal sebagai bahan obat sejak sejarah awal Mesir, Yunani dan Romawi.
Seledri merupakan tanaman yang bernama Latin Apium graveolens ini memang telah dikenal banyak manfaatnya untuk kesehatan. Tak hanya daunnya saja yang memiliki khasiat, akar, buah dan biji seledri pun dapat digunakan sebagai obat.
Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing (diuretik), buah atau bijinya sebagai pereda kejang (antispasmodik), menurunkan kadar asam urat darah, antirematik, peluruh kencing, peluruh kentut (karminatif), afrodisiak, dan penenang (sedatif).
Dr. Setiawan Dalimartha, mantan anggota SP3T (Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional) DKI Jakarta menerangkan beberapa pemakaian seledri untuk pengobatan.
Untuk obat yang diminum, 30-40 lembar daun seledri direbus, lalu air rebusannya diminum. Cara lain, 1,3–3,9 gram biji seledri direbus dalam api kecil selama 3 jam, lalu airnya diminum. Untuk pemakaian luar, giling daun segar hingga halus, lalu borehkan pada bisul atau bagian tubuh yang meradang.
Berikut ini ramuan seledri dan manfaatnya bagi kesehatan.
1. Menyuburkan Rambut
Caranya: Cuci 7-10 tangkai daun seledri sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Setelah dikeramas, gosokkan tumbukan daun seledri ke kulit kepala dan rambut secara merata sambil dipijat ringan. Setelah selesai, bungkus rambut dengan handuk selama kurang lebih 1 jam. Bilas rambut dengan air bersih. Lakukan seminggu sekali.
2. Menurunkan Kolesterol
Caranya: Cuci 30 gram akar seledri sampai bersih, lalu rebus dalam 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring. Airnya diminum sekaligus.
3. Mengatasi Alergi
Caranya: Ambil 2 batang seledri, 3 buah wortel ukuran sedang, dan 1 buah umbi bit ukuran sedang, cuci bersih, lalu dijus. Minum jus tersebut sekaligus waktu perut kosong. Lakukan dua kali sehari.
4. Mengurangi Kolik dan Sakit Perut
Caranya: Sediakan 60 gram seledri segar, 1 ruas jari tangan jahe merah, dan sepotong gula aren. Rebus dalam 2 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring, airnya diminum sekaligus.
5. Meredakan Batuk
Caranya: Cuci 30 gram seledri segar, lalu potong-potong. Rebus dalam 3 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring. Bila suka, tambahkan madu. Gunakan ramuan ini untuk dua kali minum, pagi dan sore.
6. Mengobati Bronkitis
Caranya: Cuci 60 gram seledri segar, 10 gram kulit jeruk mandarin kering, dan 25 gram gula aren hingga bersih. Setelah dipotong-potong, masukkan ke dalam panci email, tambahkan 3 gelas air bersih dan rebus hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, saring dan airnya dibagi untuk dua kali minum, pagi dan sore.
7. Menurunkan Tekanan Darah
Caranya: Cuci 100 gram seledri seutuhnya sampai bersih, lalu tumbuk hingga halus. Tambahkan 1 cangkir air hangat, lalu disaring. Setelah dingin, bagi untuk dua kali minum, pagi dan siang.
8. Mengatasi Mata Kering
Caranya: Makan daun seledri sebagai lalap segar. Lakukan setiap hari.
9. Mengobati Rematik
Caranya: Cuci 30-40 lembar daun seledri, lalu siram dengan air panas. Makan sebagai lalapan. Lakukan dua kali sehari.
Rabu, 07 Desember 2011
manfaat bawang putih
Tanaman dengan nama latin “Allium sativum” ini termasuk bumbu dapur yang sangat popular di Asia. Ia memberikan rasa harum yang khas pada masakan, sekaligus menurunkan kadar kolesterol yang terkandung dalam bahan makanan yang mengandung lemak. Maka jangan heran jika pada masakan Cina, Korea dan Jepang banyak menggunakan bawang sebagai bumbu utamanya.
Bawang putih telah digunakan sebagai obat selama ribuan tahun. Bahkan 3000 tahun SM, para pujangga Cina telah menguji dan menulis manfaat bawang putih! Cendekiawan Yunani kuno Aristoteles juga telah menguji bawang putih pada tahun 335 SM untuk digunakan sebagai pengobatan.Tulisan Mesir kuno mencatat bahwa bawang putih diberikan pada para pekerja yang membangun piramida untuk menjaga mereka agar tetap kuat dan sehat. Orang Rusia menjadikan bawang putih sebagai “ganti antibiotic” dan dikenal sebagai “Penisilin Rusia” karena dipercaya mengandung 1/10 kebaikan penisilin.
Manfaat bawang putih bagi kesehatan sudah sangat popular di tengah masyarakat sejak zaman dulu. Selain sebagai pendongkrak stamina seks, kini dapat dipastikan bawang putih juga mampu menangkal flu, membasmi cacing perut, mengobati rematik, dan meredakan insomnia. Juga mampu memerangi penyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, diabetes, ketidakseimbangan kolesterol dan kanker. Dari sekian banyak manfaat bawang putih, para ahli telah menemukan manfaat baru bawang putih yaitu dapat mencegah berat badan dan bahkan menurunkan berat badan. Suatu tes laboratorium menunjukkan bahwa tikus-tikus yang diberikan gula diet akan mengalami penurunan berat jika mereka diberi juga komponen bawang putih.
Kandungan Kimia dan Kegunaannya
Senyawa yang ada pada bawang putih adalah aliin. Ketika bawang putih dimemarkan/dihaluskan, zat aliin yang sebenarnya tidak berbau akan terurai. Dengan dorongan enzim alinase, aliin terpecah menjadi alisin, amonia, dan asam piruvat. Bau tajam alisin disebabkan karena kandungan zat belerang. Aroma khas ini bertambah menyengat ketika zat belerang (sulfur) dalam alisin diterbangkan ammonia ke udara, sebab ammonia mudah menguap. Senyawa alisin berkhasiat menghancurkan pembentukan pembekuan darah dalam arteri, mengurangi gejala diabetes dan mengurangi tekanan darah.
Selain alisin, bawang putih juga memiliki senyawa lain yang berkhasiat obat, yaitu alil. Senyawa alil paling banyak terdapat dalam bentuk dialil-trisulfida yang berkhasiat memerangi penyakit-penyakit degeneratif dan mengaktifkan pertumbuhan sel-sel baru.
Memilih Bawang Putih
Bawang putih yang dipakai di dapur hanyalah salah satu dari banyak varietas bawang putih. Ada yang warna kulitnya keungu-unguan, dan ada yang bersemu merah muda. Yang popular adalah yang berwarna putih, yaitu yang kita pakai sehari-hari di dapur.
Bagaimana memilih bawang yang baik? Varietas apapun yang anda beli, pilihlah yang umbinya mulus dan kulitnya kering. Umbi yang siungnya kecil, aromanya lebih kuat. Dalam keadaan kering, bawang putih tahan disimpan berbulan-bulan, asal ditaruh ditempat yang kering dan sejuk. Jangan disimpan dilemari es, karena akan tumbuh daun. Jika udara terlalu panas, bawang putih akan cepat mengkerut dan berbubuk abu-abu
Contoh Pemakaian
Penyakit Diabetes
Sebagai obat diabetes, bawang putih bias dikonsumsi setiap hari sesudah makan. Pagi, siang dan malam masing-masing dua atau tiga suing sekali makan.
Dari pengalaman, mereka yang bobot badannya di bawah 60 kg dianjurkan menggunakan dosis dua suing bawang atau setara dengan tujuh gram sekali makan. Sedang bagi mereka yang berbobot lebih dari 60 kg dengan dosis tiga suing bawang atau setara dengan sepuluh gram.
Cara penggunaannya biasa dibuat sambal kecap dengan diiris-iris bersama bawang merah dan cabe untuk teman makan nasi. Bisa juga dimemarkan kemudian diseduh dengan air panas sebanyak setengah gelas dan selanjutnya diblender atau dijus.
Cara lain lagi adalah bawang diparut, kemudian diseduh air panas lalu diminum setelah hangat berikut ampas-ampasnya.
Bagi penderita diabetes, sebaiknya periksa laboratorium dulu sebelum menggunakan resep ini. Setelah menggunakan resep ini selama seminggu sebaiknya cek lagi di laboratorium. Apabila terjadi penurunan kadar gula darah cukup banyak, dosis sebaiknya diturunkan. Apabila kadar gula dalam darah mendekati normal, kurangi lagi konsumsi bawang putihnya.
Senin, 05 Desember 2011
manfaat air kelapa
Air kelapa merupakan cairan paling murni kedua setelah air. Air kelapa hanya mengandung sedikit karbohidrat dan 99 persen bebas lemak serta rendah gula. Kandungan gula yang terdapat dalam air kelapa bersifat alami dan tidak diproses seperti minuman lain yang diberi tambahan gula.
Dibandingkan dengan sport drink, air kelapa hanya mengandung sedikit sodium, tetapi memiliki lebih banyak potasium. Air kelapa tidak hanya berisi air, tetapi juga mengandung nutrisi. Dalam 30 ml air kelapa terkandung 61 mg potasium, 5,45 mg sodium, dan 1,3 mg gula. Kandungan lainnya adalah magnesium, kalsium, vitamin B dan C, zinc, selenium, iodine, serta sulfur.
Air kelapa mengandung beragam manfaat kesehatan sebagai berikut:
1. Membuat tubuh hidrasi
Salah satu manfaat kesehatan air kelapa adalah kemampuannya menghidrasi tubuh. Air kelapa mengandung semua elektrolit yang dibutuhkan tubuh seperti sodium, potasium, klorida, kalsium, dan magnesium. Elektrolit ini bersama air minum memegang peran penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi terutama selama dan setelah kegiatan olahraga yang menguras keringat.
2. Membantu menurunkan berat badan
Air kelapa terkenal akan kandungan kalorinya yang rendah. Karena itu, jika Anda ingin menurunkan berat badan, gantilah kebiasaan mengonsumsi minuman berkalori tinggi seperti soda, kafein, atau jus buah dengan air kelapa.
3. Meningkatkan sistem imun
Air kelapa ternyata juga mengandung asam lauric yang juga ditemukan pada ASI. Fungsi asam ini adalah antimikroba, antibakteri, serta antijamur. Air kelapa yang diminum secara teratur sangat baik untuk meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan berbagai virus dan penyakit.
4. Meningkatkan sirkulasi
Air kelapa membantu membawa nutrisi dan oksigen ke dalam sel darah dan meningkatkan metabolisme. Selain itu, air kelapa juga bisa membantu membersihkan saluran pencernaan.
5. Menghilangkan mual
Penderita demam tifoid, malaria, atau penyakit lain yang menimbulkan rasa mual bisa mencoba mengonsumsi air kelapa untuk mengurangi rasa mual.
6. Mengobati pasien kolera
Air kelapa mengandung albumen alami sehingga cocok menjadi minuman darurat pada pasien yang terinfeksi kolera.
7. Baik untuk pencernaan
Komponen air kelapa mengandung berbagai enzim bioaktif yang bisa membantu mengatasi masalah pencernaan dan metabolisme. Konsumsi air kelapa secara teratur efektif untuk mengatasi rasa tidak nyaman di perut.
8. Menjaga keseimbangan elektrolit
Air kelapa merupakan sumber potasium yang baik. Dalam satu sajian air kelapa terkandung 220 mg potasium. Elektrolit ini dibutuhkan tubuh setiap hari untuk menjaga fungsi kontraksi jantung.
9. Mengatasi infeksi saluran kencing
Air kelapa sangat disarankan untuk mereka yang menderita batu ginjal dan saluran kemih. Minum air kelapa secara teratur disebutkan membantu memecah batu ginjal sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
10. Menjaga kesehatan kulit
Air kelapa bekerja seperti halnya pelembab ringan dan juga mengurangi kelebihan minyak di kulit. Manfaat lainnya adalah melembutkan kulit bertipe kombinasi. Anda bisa menggunakan air kelapa untuk mandi atau memilih lotion kulit yang terbuat dari kelapa. Air kelapa juga bisa dipakai untuk membasuh wajah setelah mengenakan masker, terutama untuk mereka yang memiliki jenis kulit berminyak.
Minggu, 04 Desember 2011
Manfaat Daun Salam
Nama Latin : Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) atau Sinonim := Eugenia polyantha, Wight. = Eugenia lucidula, Miq.
Nama Lokal :
Gowok, (Sunda), manting (Jawa), kastolam (Kangean); Meselangan, ubar serai (Melayu),; Salam (Indonesia, Sunda, Jawa, Madura, Ambon); Indonesian bayleaf , Indonesian Laurel, Indian bayleaf (Inggris), Indonesische Lorbeerblatt atau Salamblatt (Jerman)
Pohon, buah dan daun salam - Sizygium polyanthum
Pohon tinggi mencapai 25 m, batang bulat, permukaan licin, bertajuk rimbun dan berakar tunggang. Daun tunggal, letak berhadapan, panjang rangkai daun 0,5-1 cm. Helaian daun berbentuk lonjong sampai elips atau bundar telur sungsang, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas licin berwarna hijau tua, permukaan bawah berwarna hijau muda, panjang 5-15 cm, lebar 3-8 cm, jika diremas berbau harum. Bunga majemuk tersusun dalam bentuk malai yang keluar dari ujung ranting, berwarna putih, baunya harum. Buahnya buah buni, bulat berdiameter 8-9 mm, buah muda berwarna hijau, setelah masak menjadi merah gelap, rasanya agak sepat. Biji bulat. diameter sekitar 1 cm, berwarna cokelat. Salam ditanam untuk diambil daunnya sebagai pelengkap bumbu dapur, sedangkan kulit pohonnya digunakan sebagai bahan pewarna jala atau anyaman bambu. Buahnya dapat diperbanyak dengan biji, cangkok atau stek.
Sifat dan Khasiat
Daun rasanya kelat dan astrigen
Kandungan Kimia
Salam menganung minyak asiri (sitral, eugenol), tanin dan flavonoid
Bagian yang digunakan
Bagian yang digunakan adalah daun. Selain itu kulit batang, akar dan buah juga berkhasiat sebagai obat.
Indikasi
Daun digunakan untuk pengobatan:
• Kolesterol tinggi
• Kencing manis (Diabetes mellitus)
• Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
• Radang lambung/maag (gastritis)
• Diare
Buah digunakan untuk pengobatan :
•Mabuk alkohol
Cara pemakaian
Untuk obat yang diminum, minum rebusan 7-20 lembar daun segar atau daun yang telah dikeringkan. Untuk pemakaian luar, giling daun, kulit batang atau akar sampai halus, lalu bubuhkan ke tempat yang sakit, seperti kudis dan gatal-gatal.
•Obat Diare
Cuci 15 lembar daun salam segar samapi bersih. Tambahkan 2 gelas air, lalu rebus sampai mendidih (Selama 15 menit). Selanjutnya masukkan sedikit garam. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus
•Obat Kencing manis / Diabetes Mellitus
Cuci 7-15 lembar daun salam segar, lau rebus dalam 3 gelas air samapai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus sebelum makan. Lakukan sehari 2 kali.
•Obat Asam urat
Ambil 10 lembar daun salam segar, rebus dengan 4 gelas air hingga bersisa 2 gelas. Kemudian saring. Minum selagi hangat.
•Menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi
Cuci 10-15g daun salam segar sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus di malam hari. Lakukan pengobatan ini setiap hari.
Resep 2 : 7 lembar daun salam segar + 30 g daun ceremai segar direbus dengan aor 600CC hingga tersisa 300CC. Saring dan minum selagi hangat, pagi dan sore masing2 150CC
•Obat radang lambung : 30g salam segar + 30g daun sambiloto kering direbus dgn 600cc air hingga tersisa 300cc air, saring, tambahkan gula batu, minum selagi hangat masing2 150cc, minum pagi dan sore.
•Obat Hitertensi / Menurunkan tekanan darah tinggi
Cuci 7-10 lembar daun salam sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
•Obat Eksim
Ambil 10 lembar daun salam segar dan 25 gram kunyit. Tumbuk sampai halus, lalu tambahkan air sedikit dan garam secukupnya. Oleskan pada bagian kulit yang sakit.
•Obat Sakit maag
Daun salam segar sebanyak 15-20 lembar dicuci bersih. Rebus dengan 1/2 liter air sampai mendidih selama 15 menit. Tambahkan gula enau secukupnya. Setelah dingin, minum airnya sebagai teh. Lakukan setiap hari sampai rasa perih dan penuh dilambung hilang.
•Obat Mabuk alkohol
Cuci 1 genggam buah salam masak sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Peras dan saring, lalu air yang terkumpul diminum sekaligus
•Obat Kudis, gatal-gatal
Cuci daun, kulit, batang, atau akar salam seperlunya sampai bersih, lalu giling halus sampai menjad adonan, seperti bubur. Balurkan ke tempat yang sakit, kemudian di balut.
Efek farmakologis dan hasil pemakaian
1.Kromatografi gas menunjukkan minyak asiri dan salam mengandung 28 gas komponen, salah satunya eugenol. Dengan kromatografi lapis tipis disimpulkan bahwa minyak asiri daun salam terdiri dari seskuiterpen lakton yang mengandung fenol. Konsentrasi terkecil minyak asiri yang mampu menghambat pertumbuhan E.Coli adalah 40%, sedangkan terhadap S.aureus sekitar 5% (Retno Sadewi,FF UGM, 1992)
2.Uji mikrobiologi dengan menggunakan metode cakram menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun salam dapat, menghambat pertumbuhan bakteri E.coli, Vibrio cholera, Salmonella sp. tetapi Enterobacter sp. bersifat resisten. (Beni Wraman, JF FMIPA UNAND)
3.Ekstrak air daun salam memiliki efek hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah). Pada tikus penderita diabetes mellitus yang tidak tergantung pada insulin (DMTTI), sedangkan pada tikus penderita diabetes mellitus yang tergantung pada insulin tidak nampak efek hipoglikemik. (Ni Putu Maryati, FF UGM, 1989)
Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Nty dan berbagai sumber tambahan
Rabu, 16 November 2011
ca colon
Colorectal Cancer atau dikenal sebagai Ca. Colon atau Kanker Usus Besar adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan appendix (usus buntu). Di negara maju, kanker ini menduduki peringkat ke tiga yang paling sering terjadi, dan menjadi penyebab kematian yang utama di dunia barat. Untuk menemukannya diperlukan suatu tindakan yang disebut sebagai kolonoskopi, sedangkan untuk terapinya adalah melalui pembedahan diikuti kemoterapi.
gejala
Mula-mula gejalanya tidak jelas, seperti berat badan menurun (sebagai gejala umum keganasan) dan kelelahan yang tidak jelas sebabnya. Setelah berlangsung beberapa waktu barulah muncul gejala-gejala lain yang berhubungan dengan keberadaan tumor dalam ukuran yang bermakna di usus besar. Makin dekat lokasi tumor dengan anus biasanya gejalanya makin banyak. Bila kita berbicara tentang gejala tumor usus besar, gejala tersebut terbagi tiga, yaitu gejala lokal, gejala umum, dan gejala penyebaran (metastasis).
Gejala lokalnya adalah :
•Perubahan kebiasaan buang air
oPerubahan frekuensi buang air, berkurang (konstipasi) atau bertambah (diare)
oSensasi seperti belum selesai buang air, (masih ingin tapi sudah tidak bisa keluar) dan perubahan diameter serta ukuran kotoran (feses). Keduanya adalah ciri khas dari kanker kolorektal
oPerubahan wujud fisik kotoran/feses
*Feses bercampur darah atau keluar darah dari lubang pembuangan saat buang air besar
*Feses bercampur lendir
*Feses berwarna kehitaman, biasanya berhubungan dengan terjadinya perdarahan di saluran pencernaan bagian atas
•Timbul rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar, terjadi akibat sumbatan saluran pembuangan kotoran oleh massa tumor
•Adanya benjolan pada perut yang mungkin dirasakan oleh penderita
•Timbul gejala-gejala lainnya di sekitar lokasi tumor, karena kanker dapat tumbuh mengenai organ dan jaringan sekitar tumor tersebut, seperti kandung kemih (timbul darah pada air seni, timbul gelembung udara, dll), vagina (keputihan yang berbau, muncul lendir berlebihan, dll). Gejala-gejala ini terjadi belakangan, menunjukkan semakin besar tumor dan semakin luas penyebarannya
Gejala umumnya adalah :
•Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling umum di semua jenis keganasan)
•Hilangnya nafsu makan
•Anemia, pasien tampak pucat
•Sering merasa lelah
•Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang
Gejala penyebarannya adalah :
•Penyebaran ke Hati, menimbulkan gejala :
oPenderita tampak kuning
oNyeri pada perut, lebih sering pada bagian kanan atas, di sekitar lokasi hati
oPembesaran hati, biasa tampak pada pemeriksaan fisik oleh dokter
•Timbul suatu gejala lain yang disebut paraneoplastik, berhubungan dengan peningkatan kekentalan darah akibat penyebaran kanker.
Tingkatan / Staging / Stadium Kanker Kolon
Terdapat beberapa macam klasifikasi staging pada kanker kolon, ada klasifikasi TNM, klasifikasi Dukes, namun yang akan saya jabarkan klasifikasinya adalah sebagai berikut (mirip dengan klasifikasi Dukes) :
•Stadium 1 : Kanker terjadi di dalam dinding kolon
•Stadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke lapisan otot kolon
•Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-kelenjar limfa
•Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ lain
Bagaimana Perawatannya ?
Perawatan penderita tergantung pada tingkat staging kanker itu sendiri. Terapi akan jauh lebih mudah bila kanker ditemukan pada stadium dini. Tingkat kesembuhan kanker stadium 1 dan 2 masih sangat baik. Namun bila kanker ditemukan pada stadium yang lanjut, atau ditemukan pada stadium dini dan tidak diobati, maka kemungkinan sembuhnya pun akan jauh lebih sulit.
Di antara pilihan terapi untuk penderitanya, opsi Operasi masih menduduki peringkat pertama, dengan ditunjang oleh kemoterapi dan/atau radioterapi (mungkin diperlukan).
1. Pembedahan
Tindakan ini dibagi menjadi Curative, Palliative, Bypass, Fecal diversion, dan Open-and-close. Bedah Curative dikerjakan apabila tumor ditemukan pada daerah yang terlokalisir. Intinya adalah membuang bagian yang terkena tumor dan sekelilingnya. Pada keadaan ini mungkin diperlukan suatu tindakan yang disebut TME (Total Mesorectal Excision), yaitu suatu tindakan yang membuang usus dalam jumlah yang signifikan. Akibatnya kedua ujung usus yang tersisa harus dijahit kembali. Biasanya pada keadaan ini diperlukan suatu kantong kolostomi, sehingga kotoran yang melalui usus besar dapat dibuang melalui jalur lain. Pilihan ini bukanlah suatu pilihan yang enak akan tetapi merupakan langkah yang diperlukan untuk tetap hidup, mengingat pasien tidak mungkin tidak makan sehingga usus juga tidak mungkin tidak terisi makanan / kotoran; sementara ada bagian yang sedang memerlukan penyembuhan. Apa dan bagaimana kelanjutan dari kolostomi ini adalah kondisional dan individual, tiap pasien memiliki keadaan yang berbeda-beda sehingga penanganannya tidak sama.
Bedah paliatif dikerjakan pada kasus terjadi penyebaran tumor yang banyak, dengan tujuan membuang tumor primernya untuk menghindari kematian penderita akibat ulah tumor primer tersebut. Terkadang tindakan ini ditunjang kemoterapi dapat menyelamatkan jiwa. Bila penyebaran tumor mengenai organ-organ vital maka pembedahan pun secara teknis menjadi sulit, sehingga dokter mungkin memilih teknik bedah bypass atau fecal diversion (pengalihan tinja) melalui lubang. Pilihan terakhir pada kondisi terburuk adalah open-and-close, di mana dokter membuka daerah operasinya, kemudian secara de facto melihat keadaan sudah sedemikian rupa sehingga tidak mungkin dilakukan apa-apa lagi atau tindakan yang akan dilakukan tidak memberikan manfaat bagi keadaan pasien, kemudian di tutup kembali. Tindakan ini sepertinya sudah tidak pernah dilakukan lagi mengingat sekarang sudah banyak tersedia laparoskopi dan radiografi canggih untuk mendeteksi keberadaan dan kondisi kanker jauh sebelum diperlukan operasi.
2. Terapi Non Bedah
Kemoterapi dilakukan sebagai suatu tindakan untuk mengurangi terjadinya metastasis (penyebaran), perkembangan sel tumor, mengecilkan ukurannya, atau memperlambat pertumbuhannya. Radioterapi jarang digunakan untuk kanker kolon karena memiliki efek samping dan sulit untuk ditembakkan ke bagian yang spesifik pada kolon. Radioterapi lebih sering pada kanker rektal saja. Imunoterapi sedang dikembangkan sebagai terapi tambahan untuk kanker kolorektal. Terapi lain yang telah diujicoba dan memberikan hasil yang sangat menjanjikan adalah terapi Vaksin. Ditemukan pada November 2006 lalu sebuah vaksin bermerek TroVax yang terbukti secara efektif mengatasi berbagai macam kanker. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan sistem imun penderita untuk melawan penyakitnya. Fase ujicobanya saat ini sedang ditujukan bagi kanker ginjal dan direncanakan untuk kanker kolon. Terapi lainnya adalah pengobatan yang ditujukan untuk mengatasi metastasisnya (penyebaran tumornya).
Sabtu, 22 Oktober 2011
solusia plasenta
merupakan Terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta yang implantasinya normal, sebelum janin dilahirkan, pada masa kehamilan atau persalinan, disertai perdarahan pervaginam, pada usia kehamilan ³ 20 minggu.
klasifikasi solusio plasenta:
a. Ringan : perdarahan kurang dari 100 – 200 cc, uterus tidak tegang, belum ada tanda renjatan, janin hidup, pelepasan plasenta kurang dari 1/6 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma lebih dari 250 mg%.
b. Sedang : perdarahan lebih dari 200 cc, uterus tegang, terdapat tanda pra renjatan, gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta ¼ sampai 2/3 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma 120 – 150 mg%.
c. Berat : uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan, biasanya janin telah mati, pelepasan plasenta dapat terjadi pada lebih dari 2/3 bagian permukaan atau keseluruhan bagian permukaan.
penyebab solusio plasenta:
Penyebab utama dari solusio plasenta masih belum diketahui pasti. Meskipun
demikian ada beberapa factor yang diduga mempengaruhi nya, antara lain :
1. penyakit hipertensi menahun
2.pre-eklampsia
3.tali pusat yang pendek
4.trauma
5.tekanan oleh rahim yang membesar pada vena cava inferior
6. uterus yang sangat mengecil ( hidramnion pada waktu ketuban pecah,
kehamilan ganda pada waktu anak pertama lahir).
Rabu, 19 Oktober 2011
Plasenta previa
Plasenta previa adalah bentuk komplikasi yang terjadi saat kehamilan, yakni dengan kondisi plasenta berada di bagian bawah rahim sehingga bisa menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir dari janin tersebut.
Kehamilan plasenta previa ada 3 jenis, yaitu:
1.Plasenta previa marginal: jika letak plasentanya sampai ke tepi bagian dalam jalan lahir.
2.Plasenta previa parsial: jika letak plasentanya hanya menutupi sebagian dari jalan lahir.
3.Plasenta previa total: jika letak dari plasentanya menutupi seluruh jalan lahir.
Senin, 17 Oktober 2011
Ca paru
kanker paru merupakan penyakit keganasan yang terjadi pada jaringan paru-paru.
PENYEBAB KANKER PARU:
Sebagaimana diketahui ASAP ROKOK adalah penyebab utama kanker paru (tipe karsinoma) karena mengandung lebih dari 4,000 zat kimia, dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun. Statistik membuktikan bahwa sekitar 90% penderita kanker paru adalah perokok aktif atau mantan perokok
Faktor Resiko Kanker Paru, meliputi :
• Laki-laki
• Usia lebih dari 40 tahun
• Pengguna tembakau (perokok putih, kretek atau cerutu)
• Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif), radon dan asbes.
PENGOBATAN KANKER PARU:
Pengobatan kanker paru-paru biasanya mempertimbangkan aspek riwayat pasien, stadium kanker, serta kondisi kesehatan umum pasien. Berikut ini akan dijelaskan beberapa pengobatan yang umumnya dilakukan pada penderita kanker paru-paru.
PEMBEDAHAN KANKER PARU
Pembedahan pada paru-paru saat ini semakin berkembang, sejalan dengan berkembangnya ilmu dan teknologi kedokteran, khususnya di bidang Bedah Toraks Kardiovaskular. Sebagai salah satu bentuk pengobatan pada kelainan/penyakit paru-paru khususnya jenis penyakit keganasan/kanker, pembedahan pada kanker paru-paru masih memegang peranan penting dalam rangka meningkatkan kesembuhan bagi penderita kanker paru, terutama pada stadium awal. Berbagai penelitian telah banyak dilakukan oleh para ahli, untuk membuktikan bahwa pembedahan pada kanker paru khususnya pada stadium dini/awal akan meningkatkan angka kelangsungan hidup bagi seseorang yang telah terbukti mengidap kanker paru-paru.
Pembedahan dalam kanker paru-paru adalah tindakan pengangkatan jaringan tumor dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Tindakan pembedahan biasanya dilakukan untuk kanker yang belum menyebar hingga ke jaringan lain di luar paru-paru.
Pembedahan biasanya hanya merupakan salah satu pilihan tindakan pengobatan pada salah satu jenis kanker paru (jenis NSCLC=Non Small Cell Lung Cancer/KPKBSK=Karsinoma Paru BukanSel Kecil) dan dibatasi pada satu bagian paru-paru dari stadium I hingga stadium IIIA.
Beberapa jenis pembedahan yang mungkin digunakan untuk mengobati NSCLC, antara lain :
• Pneumonectomy: seluruh paru-paru (kiri atau kanan) diangkat pada operasi ini
• Lobektomi: lobus paru-paru diangkat dalam operasi ini
Segmentectomy atau reseksi baji: bagian dari suatu lobus diangkat dalam operasi ini
Teknik operasi untuk melakukan jenis-jenis pembedahan di atas, dapat dilakukan dengan cara Torakotomi yaitu dengan cara membuka dinding dada untuk mengangkat tumor pada paru-paru sesuai dengan jenis pembedahan. Teknik kedua yang saat ini mulai dikembangkan adalah dengan cara torakoskopi (VATS = Video Assisted Thoracic Surgery), yaitu dengan melakukan sayatan yang jauh lebih kecil dibandingkan cara pertama, kemudian dengan bantuan peralatan endoskopi, dilakukan jenis-jenis pembedahan tersebut di atas.
PENYEBAB KANKER PARU:
Sebagaimana diketahui ASAP ROKOK adalah penyebab utama kanker paru (tipe karsinoma) karena mengandung lebih dari 4,000 zat kimia, dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun. Statistik membuktikan bahwa sekitar 90% penderita kanker paru adalah perokok aktif atau mantan perokok
Faktor Resiko Kanker Paru, meliputi :
• Laki-laki
• Usia lebih dari 40 tahun
• Pengguna tembakau (perokok putih, kretek atau cerutu)
• Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif), radon dan asbes.
PENGOBATAN KANKER PARU:
Pengobatan kanker paru-paru biasanya mempertimbangkan aspek riwayat pasien, stadium kanker, serta kondisi kesehatan umum pasien. Berikut ini akan dijelaskan beberapa pengobatan yang umumnya dilakukan pada penderita kanker paru-paru.
PEMBEDAHAN KANKER PARU
Pembedahan pada paru-paru saat ini semakin berkembang, sejalan dengan berkembangnya ilmu dan teknologi kedokteran, khususnya di bidang Bedah Toraks Kardiovaskular. Sebagai salah satu bentuk pengobatan pada kelainan/penyakit paru-paru khususnya jenis penyakit keganasan/kanker, pembedahan pada kanker paru-paru masih memegang peranan penting dalam rangka meningkatkan kesembuhan bagi penderita kanker paru, terutama pada stadium awal. Berbagai penelitian telah banyak dilakukan oleh para ahli, untuk membuktikan bahwa pembedahan pada kanker paru khususnya pada stadium dini/awal akan meningkatkan angka kelangsungan hidup bagi seseorang yang telah terbukti mengidap kanker paru-paru.
Pembedahan dalam kanker paru-paru adalah tindakan pengangkatan jaringan tumor dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Tindakan pembedahan biasanya dilakukan untuk kanker yang belum menyebar hingga ke jaringan lain di luar paru-paru.
Pembedahan biasanya hanya merupakan salah satu pilihan tindakan pengobatan pada salah satu jenis kanker paru (jenis NSCLC=Non Small Cell Lung Cancer/KPKBSK=Karsinoma Paru BukanSel Kecil) dan dibatasi pada satu bagian paru-paru dari stadium I hingga stadium IIIA.
Beberapa jenis pembedahan yang mungkin digunakan untuk mengobati NSCLC, antara lain :
• Pneumonectomy: seluruh paru-paru (kiri atau kanan) diangkat pada operasi ini
• Lobektomi: lobus paru-paru diangkat dalam operasi ini
Segmentectomy atau reseksi baji: bagian dari suatu lobus diangkat dalam operasi ini
Teknik operasi untuk melakukan jenis-jenis pembedahan di atas, dapat dilakukan dengan cara Torakotomi yaitu dengan cara membuka dinding dada untuk mengangkat tumor pada paru-paru sesuai dengan jenis pembedahan. Teknik kedua yang saat ini mulai dikembangkan adalah dengan cara torakoskopi (VATS = Video Assisted Thoracic Surgery), yaitu dengan melakukan sayatan yang jauh lebih kecil dibandingkan cara pertama, kemudian dengan bantuan peralatan endoskopi, dilakukan jenis-jenis pembedahan tersebut di atas.
Minggu, 16 Oktober 2011
Hepar
Hati tertutupi kapsul fibroelastik berupa kapsul glisson. Kapsul glisson berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf. Hati terbagi menjadi lobus kanan dan lobus kiri. Tiap lobus tersusun atas unit-unit kecil yang disebut lobulus. Lobulus terdiri sel-sel hati, disebut hepatosit yang menyatu dalam lempeng. Hepatosit dan jaringan hati mudah mengalami regenerasi.
Hati menerima darah dari 2 sumber, yaitu arteri hepatika (banyak mengandung oksigen) yang mengalirkan darah ±500 ml/mnt dan vena porta (kurang kandungan oksigen tapi kaya zat gizi, dan mungkin berisi zat toksik dan bakteri) yang menerima darah dari lambung, usus, pankreas dan limpa; mengalirkan darah ±1000 ml/mnt. Kedua sumber tersebut mengalir ke kapiler hati yang disebut sinusoid lalu diteruskan ke vena sentralis ditiap lobulus. Dan dari semua lobulus ke vena hepatika berlanjut ke vena kava inferior.
Hati menjalankan berbagai macam fungsi terutama metabolisme, baik anabolisme atau katabolisme molekul-molekul makanan dasar (gula, asam lemak, asam amino) dilakukan oleh sel-sel hati.
Hati menerima darah dari usus dan jantung.
Pembuluh darah kecil (kapiler) di dinding usus mengalirkan darahnya ke dalamvena porta, yang akan masuk ke dalam hati. Selanjutnya darah mengalir melalui saluran-saluran kecil di dalam hati, dimana zat gizi yang dicerna dan berbagai zat yang berbahaya diproses.
Arteri hepatika membawa darah dari hati ke jantung. Darah ini membawa oksigen untuk jaringan hati, kolesterol dan zat lainnya.
Darah dari usus dan jantung kemudian bercampur dan mengalir kembali ke dalam jantung melalui vena hepatika.
1. Sel Hati (hepatosit) terdiri 60% massa hati, bertanggung jawab untuk konjugasi bilirubin dan ekskresi kedalam saluran empedu
2. Hati merupakan tempat aktivitas metabolik bagi karbohidrat, protein, dan lipid
3. Hati mendetoksikasi banyak produk metabolik, obat, toksin sebelum diekskresikan ke dalam urin. Proses detoksikasi melibatkan perubahan kimia, dan atau konjugasi terutama dengan asam glukuronat, glisin, taurin atau sulfat.
4. Hati menyimpan berbagai senyawa, termasuk besi, vitamin A, dan vitamin B.
5. Sel-sel Kupffer mengambil bagian dalam semua aktivitas sistem retikulo endothelial (RES)Fungsi lainnya dari hati adalah membuat berbagai senyawa penting, terutama protein, yang digunakan tubuh untuk menjalankan fungsinya.
Salah satu senyawa yang dihasilkan, diperlukan dalam proses pembekuan darah ketika terjadi perdarahan. Senyawa ini dikenal sebagai faktor pembekuan.
Hati menerima darah dari 2 sumber, yaitu arteri hepatika (banyak mengandung oksigen) yang mengalirkan darah ±500 ml/mnt dan vena porta (kurang kandungan oksigen tapi kaya zat gizi, dan mungkin berisi zat toksik dan bakteri) yang menerima darah dari lambung, usus, pankreas dan limpa; mengalirkan darah ±1000 ml/mnt. Kedua sumber tersebut mengalir ke kapiler hati yang disebut sinusoid lalu diteruskan ke vena sentralis ditiap lobulus. Dan dari semua lobulus ke vena hepatika berlanjut ke vena kava inferior.
Hati menjalankan berbagai macam fungsi terutama metabolisme, baik anabolisme atau katabolisme molekul-molekul makanan dasar (gula, asam lemak, asam amino) dilakukan oleh sel-sel hati.
Hati menerima darah dari usus dan jantung.
Pembuluh darah kecil (kapiler) di dinding usus mengalirkan darahnya ke dalamvena porta, yang akan masuk ke dalam hati. Selanjutnya darah mengalir melalui saluran-saluran kecil di dalam hati, dimana zat gizi yang dicerna dan berbagai zat yang berbahaya diproses.
Arteri hepatika membawa darah dari hati ke jantung. Darah ini membawa oksigen untuk jaringan hati, kolesterol dan zat lainnya.
Darah dari usus dan jantung kemudian bercampur dan mengalir kembali ke dalam jantung melalui vena hepatika.
1. Sel Hati (hepatosit) terdiri 60% massa hati, bertanggung jawab untuk konjugasi bilirubin dan ekskresi kedalam saluran empedu
2. Hati merupakan tempat aktivitas metabolik bagi karbohidrat, protein, dan lipid
3. Hati mendetoksikasi banyak produk metabolik, obat, toksin sebelum diekskresikan ke dalam urin. Proses detoksikasi melibatkan perubahan kimia, dan atau konjugasi terutama dengan asam glukuronat, glisin, taurin atau sulfat.
4. Hati menyimpan berbagai senyawa, termasuk besi, vitamin A, dan vitamin B.
5. Sel-sel Kupffer mengambil bagian dalam semua aktivitas sistem retikulo endothelial (RES)Fungsi lainnya dari hati adalah membuat berbagai senyawa penting, terutama protein, yang digunakan tubuh untuk menjalankan fungsinya.
Salah satu senyawa yang dihasilkan, diperlukan dalam proses pembekuan darah ketika terjadi perdarahan. Senyawa ini dikenal sebagai faktor pembekuan.
Selasa, 11 Oktober 2011
Abses Paru
Abses paru merupakan suatu infeksi destruktif berupa lesi nekrotik pada parenkim paru yang terlokalisir sehingga membentuk kavitas berisi nanah (pus) pada satu lobus atau lebih.
Abses paru dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme terutama oleh :
1. Kelompok bakteri aerob gram positif :Streptococcus microaerophilic, Staphylococus aureus.
2. Kelompok bakteri gram negative : Klebsiella pneumonia, Pseudomonas aeroginosa, Escherichia coli.
3. Kelompok bakteri anaerob : Bacteriodes melaninogenus, Bacteriodes fragilis,Peptostreptoccocus.
4. Kelompok jamu.
Kamis, 06 Oktober 2011
heart
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar. Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida. Jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.
cukup....:)
Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati,cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli segala keperluanmu.... :):)
Kamis, 29 September 2011
heemmm...:)
cintamu slalu buatku tersenyum
mewarnai hidupku yang sunyi
andaikan kau pergi dari hidupku
tapi cintamu akan selalu melekat dalam hatiku....
ku tak ingin apapun darimu
ku hanya ingin ke tulusan hatimu
agar kau dapat mencintai diriku seutuhnya
mezkipun tak akan seindah pelangi....
mewarnai hidupku yang sunyi
andaikan kau pergi dari hidupku
tapi cintamu akan selalu melekat dalam hatiku....
ku tak ingin apapun darimu
ku hanya ingin ke tulusan hatimu
agar kau dapat mencintai diriku seutuhnya
mezkipun tak akan seindah pelangi....
perasaanku
ku akui ku tak pantas memiliki
mengapai semua yang ingin ku ingini
walau ku simpan segala perasaanku
sampai kapanpun tak akan pernah ku dapat
tanpa sebuah tanggapan yang layak
tanpa sebuah jawaban yang pasti
tentang perasaan yang lama ku iubur
tertanam di dalam lubuk hatiku
entah kan terbalas rasa simpatiku
entah kan terjawab segala resahku
walau begitu jauh semua itu
tapi ku yakin akan dapatkan yang terbaik
mungkin yang akan ku temukan
adalah yang terbaik untuku
itulah yang salalu ku harapkan
ku kan lupakan yang kini ku rasakan
walau sulit rasanya
walau sebenarnya sakit hatiku ini...
mengapai semua yang ingin ku ingini
walau ku simpan segala perasaanku
sampai kapanpun tak akan pernah ku dapat
tanpa sebuah tanggapan yang layak
tanpa sebuah jawaban yang pasti
tentang perasaan yang lama ku iubur
tertanam di dalam lubuk hatiku
entah kan terbalas rasa simpatiku
entah kan terjawab segala resahku
walau begitu jauh semua itu
tapi ku yakin akan dapatkan yang terbaik
mungkin yang akan ku temukan
adalah yang terbaik untuku
itulah yang salalu ku harapkan
ku kan lupakan yang kini ku rasakan
walau sulit rasanya
walau sebenarnya sakit hatiku ini...
ASKEP SINDROME KORONER AKUT
A.Pengkajian keperawatan
1. Riwayat nyeri : lokasi, tipe,durasi,intensitas dan penjalaran kearea lain
2. Riwayat pengobatan
3. Riwayat penyakit:DM,hipertensi,penyakit jantung yang lain
B. Pemeriksaan fisik: TTV,Auskultasi perifer, catat adanya diaphoresis, sianosis, monitor cardiact output
C. Pemeriksaan penunjang
ECG, CKMB: meningkat setelah 4-6 jam serangan,SGOT meningkat,Creatin kinase,LDH meningkat dalam 24 jam mencapai puncaknya dlm 3 hari & masih tinggi selama 7-9 hari
Penatalaksanaan:
1. Atasi nyeri
2. Menstabilkan hemodinamika
3. Reperfusi Miokard secepatnya dengan trombolitik
4. Mencehgah komplikasi
.Diagnosa keperawatan:
1. Nyeri akut ybd agent injuri fisik, ketidak seimbangan suplai dan kebutuhan oksigen miokard
Definisi: Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.
Batasan Karakteristik:
Laporan secara verbal atau nonverbal
Fakta dari observasi
Posisi antalgic untuk menghindari nyeri
Gerakan melindungi
Tingkah laku berhati-hati
Muka topeng
Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
Terfokus pada diri sendiri
Fokus menyempit (Penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan).
Tingkah laku distraksi, contoh: jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)
Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)
Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku).
Tingkah laku ekspresif (contoh:gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu makan dan minum
Faktor yang berhubungan
agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis).
NOC: pasien dapt mengontrol nyeri/ level nyeri berkurang
NIC:
• Pain control:ajarkan tehnik relaksasi
• Pain management: posisi yang nyaman, lingkungan yang tenang, monitor respon verbal/ non verbal. Monitor Vital Sign, ajarkan relaksasi, kaji funsi penyebab emosional support, touch terapi, distraksi, musik terapi, anxiety reduction
• Managemen madication: kolaborasi pemberian analgetik.
2. Penurunan curah jantung ybd penurunan kontraktilitas miokard
Definisi: Jantung tidak dapat memompa darah secara adekuat yang diperlukan untuk metabolisme tubuh
Batasan Karakteristik:
Perubahan denyut jantung/irama jantung
Aritmia (takikardi,bradikardi)
Palpitasi
Perubahan EKG
Perubahan Preload
Distensi vena jugularis Kelelahan
Edema Murmur
Peningkatan/penurunan CVP (Central venous Pressure)
Peningkatan/penurunan PAWP (Pulmonary artery Wedge Pressure)
Penambahan berat
Perubahan afterload
Kulit dingin/lembab Nafas pendek/dyspnea
Capillary Refill sangat lambat Oliguri
Penurunan nadi perifer
Hasil pengukuran tekanan darah bervariasi
Peningkatan/penurunan SVR (Systemic vascular resistance)
Perubahan warna kulit
Penurunan kontraktilitas
Crackles Batuk
Orthopnea/paroxysmal nocturnal dyspnea
Cardiac Output < 4 L/menit Cardiac Index < 2.5 L/menit Penurunan fraksi ejeksi, stroke volume index (SVI), Left Ventricular Stroke Work Index (LVSWI) Suara S3 atau S4 Perilaku/emosi Kecemasan Kegelisahan Faktor-faktor yang berhubungan: Perubahan denyut jantung/irama Perubahan isi sekuncup - Perubahan preload - Perubahan afterload - Perubahan kontraktilitas NOC: pasien menunjukkan respon cardiac pupm yang effektiv NIC: • Cardiac care: monitor dyspneu, fatigue. Tachypneu, intolerensi aktivitas, catat bunyi jantung, evaluasi nyeri dada, kaji frekuensi & irama jantung, kaji adanya sianosis, hindarkan falsafah manuver, istirahat, balance cairan, tinggikan kaki, monitor disritmia, pantau capilaryrefil • Vital sign monitoring • Neurogical monitoring: kaji perubahan pada sensori, catat adanya letargi, bingung dll • Medication management • O2 therapi 3. Intoleransi aktifitas YBD Ketidak seimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan Definisi: Ketidak cukupan energi secara fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari-hari. Batasan Karakteristik: Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia Adanya dispneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas Faktor-faktor yang berhubungan: Tirah Baring atau imobilisasi Kelemahan menyeluruh Ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan Gaya hidup yang dipertahankan. NIC: ;pasien menunjukkan toleransi terhadap aktivitas NOC: • Terapi aktivitas: kolaborasi dgn OT/ Fisiotherapi, menciptakan lingkungan yang aman untuk latihan, latih pasien beraktivitas sesuai kemampuan, memberi reinforcement pada pasien setelah melakukan latihan • Energi managemen: Tentukan faktor penyebab kelelahan, monitor respon kardiorespiratory (takhi cardi, dyspneu, pucat), monitor respon O2 thd aktivitas, monitor intake nutrisi, ajarkan pada pasien dan kel tentang tehnik perawatan diri yang yang akan meminimalkan konsumsi 02, ajarkan terhadap pengaturan dan tehnik mengidentifikasi pilihan2 aktivitas. Bantu aktivitas fisik secara teratur, anjurkan pasien untuk makan& istirahat yang cukup. • Cardiac care: kaji respon abnormal selama aktivitas (TD,RR,N) Diagnosa lain yang mungkin timbul 1. Kelebihan volume cairan Definisi : Retensi cairan isotonik meningkat Batasan Karakteristik: Berat badan meningkat pada waktu yang singkat Asupan berlebihan dibanding output Tekanan darah berubah, tekanan arteri pulmonalis berubah, peningkatan CVP Edema, kemungkinan berkembang ke anasarca Distensi vena jugularis Perubahan pada pola nafas, dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe, suara nafas abnormal (Rales atau crakles), kongesti/kemacetan paru, pleural effusion Hb dan hematokrit menurun, perubahan elektrolit, khususnya perubahan berat jenis Suara jantung S III Reflek hepatojugular positif Oliguria, azotemia Perubahan status mental, kegelisahan, kecemasan Faktor-faktor yang berhubungan : - Mekanisme pengaturan melemah - Asupan cairan berlebihan - Asupan natrium berlebihan NOC: Pasien menunjukkan keseimbangan volume cairan NIC: • Fluid management : pertahankan posisi tirah baring selama masa akut, kaji adanya peningkatan JVP, oedema dan asites, tinggikan kaki saat berbaring, buat jadwal masukan cairan, monitor intake dan out put, timbang BB secara berkala, monitor TTV, pantau haluaran urine (karakteristik, jumlah, warna, kualitas), balance cairan selama 24jam, monitor tanda & gejala asites, awasi tetesan infus, pantau albumin serum, kaji turgor kulit. • Nutrisi management • Respiratory management: monitor RR pada pasien asites • Managemen pengobatan( Kolaborasi): pemberian deuritik. 2. Cemas Definisi : Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumber tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan. Batasan Karakteristik Perilaku Produktivitas berkurang Scanning dan kewaspadaan Kontak mata yang buruk Gelisah Pandangan sekilas Pergerakan yang tidak berhubungan, (misal: berjalan dengan menyeret kaki, pergerakan tangan/lengan) Menunjukkan perhatian seharusnya dalam kejadian hidup Insomnia Resah Affektive Penyesalan Irritable Kesedihan yang mendalam Ketakutan Gelisah, gugup Mudah tersinggung Rasa nyeri hebat dan menetap Ketidakberdayaan meningkat Membingungkan Ketidaktentuan Peningkatan kewaspadaan Fokus pada diri Perasaan tidak adekuat Ketakutan Distress Kekhawatiran, prihatin Cemas Fisiologis Suara gemetar Gemetar, tangan tremor Goyah Respirasi meningkat (simpatis) Keinginan kencing (Parasimpatis) Nadi Meningkat (simpatis) Pupil dilatasi ( simpatis ) Refleks meningkat ( simpatis ) Nyeri abdomen ( parasimpatis ) Gangguan tidur ( parasimpatis ) Perasaan geli pada ekstremitas ( Parasimpatis ) Peningkatan aktivitas kardiovaskuler ( simpatis ) Berkeringat banyak Wajah t egang Anorexia ( simpatis ) Jantung berdetak kuat ( simpatis ) Diare ( parasimpatis ) Keragu-raguan dalam berkemih (parasimpatis) Kelelahan ( parasimpatis ) Mulut kering ( Simpatis ) Kelemahan ( Simpatis ) Pulsasi menurun ( Parasimpatis ) Wajah kemerahan (simpatis) Vasocontriksi superficial ( simpatis ) Twiching (simpatis) Penurunan tekanan darah (parasimpatis) Mual ( parasimpatis ) Sering kencing (Parasimpatis) Pusing (parasimpatis) Kesulitan bernafas (Simpatis) Meningkatnya tekanan darah (Simpatis) Kognitif Bloking isi pikir Bingung Keasikan Pelupa Merenung Kerusakan perhatian Lapang Persepsi menurun Ketakutan terhadap hal yang tidak jelas Kecenderungan untuk menyalahkan orang lain Sulit berkonsentrasi Menurunnya kemampuan belajar, menyelesaikan masalah Simptom kewaspadaan fisiologis Faktor – Faktor yang berhubungan Terpapar racun Konflik yang tidak disadari tentang nilai-nilai utama /tujuan hidup Berhubungan dengan keturunan/herediter Kebutuhan tidak terpenuhi Transmisi interpersonal Krisis situasional/maturasional Ancaman Kematian Ancaman terhadap konsep diri Stress Substance abuse Perubahan dalam: - Status Peran - Ststus kesehatan - Pola interaksi - Fungsi peran - Lingkungan - Status Ekonomi NOC: Pasien menunjukkan anxiety control/ coping meningkat NIC: • Anxiety reduction: mendengarkan keluhan pasien, menenangkan pasien, menjelaskan prosedur serta hal yang akan dialami pasien selama jalannya tindakan, mendampingi pasien untuk menurunkan kecemasan, identifikasi tingkat kecemasan pasien, support mental, medication of anxiety, conseling, meningkatkan koping 3. Defisit perawatan diri Definisi : Gangguan kemampuan melakukan aktivitas kebersihan atau menyelesaikan mandi dengan sendiri Batasan karakteristik : Ketidakmampuan untuk : Membersihkan badan atau bagian badan Mendapatkan atau memperoleh sumber air Mengatur temperatur atau aliran air di kamar mandi Memperoleh persediaan mandi Badan kering Masuk dan keluar dari kamar mandi Faktor-faktor yang menghubungkan : Penurunan atau kurangnya motivasi Kelemahan dan kelelahan Keparahan cemas Ketidakmampuan untuk merasakan bagian tubuh atau hubungan yang renggang Gangguan kognitif atau persepsi Nyeri Gangguan saraf Gangguan musculoskeletal Rintangan/halangan lingkungan NOC: Spesifik ( pasien mampu menunjukkkan melakukan self care:………….) NIC: • Selfcare mandi, berpakaian, makan/minum, toileting dll 4. Risiko infeksi Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen. Faktor-faktor resiko : Prosedur Invasif Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen. Trauma Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan Ruptur membran amnion Agen farmasi (imunosupresan) Malnutrisi Peningkatan paparan lingkungan patogen Imunosupresi Ketidakadekuatan imun buatan Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi) Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik). Penyakit kronik NOC:Status infeksi tidak terjadi NIC: • Pengendalian control infeksi: Ajarkan pasien pengunjung & keluarga tehnik2 peencucian tangan sewaktu waktu, ajarkan tanda gejala infeksi, kolaborasi pemberian antibiotik, bersihkan lingkungan dan personal, gunakan tehnik isolasi jika diperlukan, batasi jumlah pengunjung pasien, anjurkan pasien makan dan minum/ istirahat yang cukup, gunakan sarung tangan • Proteksi infeksi: Monitor TTV, monitor tanda dan gejala infeksi, pelihara pasien dari faktor resiko, inspeksi dan rawat daerah luka atau daerah insisi, invasi dll • Medication administration: berikan obat-obatan ( ABICA) • Enviromental manageement: Beri lingkungan yang aman bagi pasien, Jaga kebersihan diri dan lingkungan DIAGNOSA UNTUK MASALAH YG BERHUBUNGAN DENGAN PARU 5.Kerusakan pertukaran gas Definisi : Kelebihan atau kekurangan dalam oksigenasi dan/ atau pengeluaran karbondioksida di dalam membran kapiler alveoli. Batasan karakteristik : Gangguan penglihatan Penurunan CO2 Takhikardi Hiperkapnia Keletihan Samnolen Iritabilitas Hypoxia Kebingungan Dyspnoe Arteri gas darah abnormal (AGD) Cyanosis (hanya pada neonatus) Warna kulit abnormal (pucat, kehitam-hitaman) Hypoksemia Hyperkarbia Sakit kepala ketika bangun Laju dan ritme serta kedalaman pernafasan abnormal Nasal flaring Faktor-faktor yang berhubungan : Ketidakseimbangan perfusi ventilasi Perubahan membran kapiler-alveolar NOC: Status pernafasan:pertukaran gas C02 dan O2 balance NIC: • Pengelolaan asam basa: Monitor AGD, monitor kadar elektrolit, monitor saturasi 02, kolaborasi pemberian medication untuk mempertahankan keseimbangan asam basa(ex:natriumbikarbonat), monitor status hemodinamik, awasi tetesan infus, monitor neurologikal status • Pengelolaan jalan nafas: bebaskan jalan nafas, auskultasi suara nafas, monitor status ventilasi dan oksigenasi, ajarkan batuk efektiv, posisikan pasien pada posisi ventilasi max, kolaborasi pemberian bronkodilatatr, balance cairan, monitor RR, ajarkan pada pasien dalam mengguanakn inhaler, awasi penempatan alat bantu pernafasan, atur posisi untuk mengurangi dyspneu, ajrkan pasien nafasam, lakukan fisioterapi dada jika diperlukan, bersihkan secret BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF (1980,1996,1998) Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas. Batasan karakteristik: Dispneu Penurunan suara nafas Orthopneu Cyanosis Kelainan suara nafas( rales, wheezing ) Kesulitan berbicara Batuk, tidak efektif atau tidak ada Mata melebar Produksi sputum Gelisah Perubahan frekuensi dan irama nafas Faktor-faktor yang berhubungan Lingkungan Fisiologis - Merokok - Disfungsi Neuromuscular - Menghirup asap rokok - Hiperplasia dinding bronkus - Perokok pasif - POK - Alergi jalan nafas Obstruksi Jalan Nafas - Infeksi - Spasme jalan nafas - Asthma+ - Sekresi tertahan - Banyaknya mukus - Adanya jalan nafas buatan - Sekresi bronkus - Adanya eksudat di alveolus - Adanya benda asing di jalan nafas NOC: pasien menunjukkan kemampuan mempertahankan kebersihan jalan nafas. NIC: • Airway management: bebaskan jalan nafas • Airway suction: dengarkan suara paru, anjurkan minum hangat, lakukan suction, monitor status 02, POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF (1980,1996,1998) Definisi: Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat Batasan Karakteristik: Penurunan tekanan inspirasi / ekspirasi Penurunan pertukaran udara permenit Menggunakan otot pernafasan tambahan Nasal flaring Dyspnea Orthopnea Perubahan penyimpangan dada Nafas pendek Assumption of 3-point position Pernafasan pursed-lip Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama Peningkatan diameter anterior-posterior Pernafasan rata-rata / minimal - Bayi: <25 atau >60 - Usia 5-14:<14 atau >25
- Usia 1-4: <20 atau >30 - Usia >14: 11 atau >24
Kedalaman pernafasan:
- Dewasa volume tidalnya 500 ml saaat istirahat
- Bayi volume tidalnya 6-8 ml/Kg
Timing Ratio
Penurunan kapasitas vital
Faktor-mfaktor yang berhubungan:
Hiperventilasi
Hipoventilasi sindrom
Deformitas tulang
Nyeri
Kelainan bentuk dinding dada
Kecemasan
Penurunan energi/kelelahan
Disfungsi Neuromuskuler
Perusakan/pelemahan muskulo-skeletal
Kerusakan persepsi/kognitif
Obesitas
Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang
Posisi tubuh
Imaturitas Neurologis
Kelelahan otot pernafasan
NOC:
NIC:
• Airway managemen: awasi fungsi penyebab, awasi penggunaan otot pernafasan, awasi TTV, posisikan semi foler
• O2 therapy
• Airway suction dengarkan suara paru, anjurkan minum hangat, lakukan suction, monitor status 02,
1. Riwayat nyeri : lokasi, tipe,durasi,intensitas dan penjalaran kearea lain
2. Riwayat pengobatan
3. Riwayat penyakit:DM,hipertensi,penyakit jantung yang lain
B. Pemeriksaan fisik: TTV,Auskultasi perifer, catat adanya diaphoresis, sianosis, monitor cardiact output
C. Pemeriksaan penunjang
ECG, CKMB: meningkat setelah 4-6 jam serangan,SGOT meningkat,Creatin kinase,LDH meningkat dalam 24 jam mencapai puncaknya dlm 3 hari & masih tinggi selama 7-9 hari
Penatalaksanaan:
1. Atasi nyeri
2. Menstabilkan hemodinamika
3. Reperfusi Miokard secepatnya dengan trombolitik
4. Mencehgah komplikasi
.Diagnosa keperawatan:
1. Nyeri akut ybd agent injuri fisik, ketidak seimbangan suplai dan kebutuhan oksigen miokard
Definisi: Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.
Batasan Karakteristik:
Laporan secara verbal atau nonverbal
Fakta dari observasi
Posisi antalgic untuk menghindari nyeri
Gerakan melindungi
Tingkah laku berhati-hati
Muka topeng
Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
Terfokus pada diri sendiri
Fokus menyempit (Penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan).
Tingkah laku distraksi, contoh: jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)
Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)
Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku).
Tingkah laku ekspresif (contoh:gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu makan dan minum
Faktor yang berhubungan
agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis).
NOC: pasien dapt mengontrol nyeri/ level nyeri berkurang
NIC:
• Pain control:ajarkan tehnik relaksasi
• Pain management: posisi yang nyaman, lingkungan yang tenang, monitor respon verbal/ non verbal. Monitor Vital Sign, ajarkan relaksasi, kaji funsi penyebab emosional support, touch terapi, distraksi, musik terapi, anxiety reduction
• Managemen madication: kolaborasi pemberian analgetik.
2. Penurunan curah jantung ybd penurunan kontraktilitas miokard
Definisi: Jantung tidak dapat memompa darah secara adekuat yang diperlukan untuk metabolisme tubuh
Batasan Karakteristik:
Perubahan denyut jantung/irama jantung
Aritmia (takikardi,bradikardi)
Palpitasi
Perubahan EKG
Perubahan Preload
Distensi vena jugularis Kelelahan
Edema Murmur
Peningkatan/penurunan CVP (Central venous Pressure)
Peningkatan/penurunan PAWP (Pulmonary artery Wedge Pressure)
Penambahan berat
Perubahan afterload
Kulit dingin/lembab Nafas pendek/dyspnea
Capillary Refill sangat lambat Oliguri
Penurunan nadi perifer
Hasil pengukuran tekanan darah bervariasi
Peningkatan/penurunan SVR (Systemic vascular resistance)
Perubahan warna kulit
Penurunan kontraktilitas
Crackles Batuk
Orthopnea/paroxysmal nocturnal dyspnea
Cardiac Output < 4 L/menit Cardiac Index < 2.5 L/menit Penurunan fraksi ejeksi, stroke volume index (SVI), Left Ventricular Stroke Work Index (LVSWI) Suara S3 atau S4 Perilaku/emosi Kecemasan Kegelisahan Faktor-faktor yang berhubungan: Perubahan denyut jantung/irama Perubahan isi sekuncup - Perubahan preload - Perubahan afterload - Perubahan kontraktilitas NOC: pasien menunjukkan respon cardiac pupm yang effektiv NIC: • Cardiac care: monitor dyspneu, fatigue. Tachypneu, intolerensi aktivitas, catat bunyi jantung, evaluasi nyeri dada, kaji frekuensi & irama jantung, kaji adanya sianosis, hindarkan falsafah manuver, istirahat, balance cairan, tinggikan kaki, monitor disritmia, pantau capilaryrefil • Vital sign monitoring • Neurogical monitoring: kaji perubahan pada sensori, catat adanya letargi, bingung dll • Medication management • O2 therapi 3. Intoleransi aktifitas YBD Ketidak seimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan Definisi: Ketidak cukupan energi secara fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari-hari. Batasan Karakteristik: Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia Adanya dispneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas Faktor-faktor yang berhubungan: Tirah Baring atau imobilisasi Kelemahan menyeluruh Ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan Gaya hidup yang dipertahankan. NIC: ;pasien menunjukkan toleransi terhadap aktivitas NOC: • Terapi aktivitas: kolaborasi dgn OT/ Fisiotherapi, menciptakan lingkungan yang aman untuk latihan, latih pasien beraktivitas sesuai kemampuan, memberi reinforcement pada pasien setelah melakukan latihan • Energi managemen: Tentukan faktor penyebab kelelahan, monitor respon kardiorespiratory (takhi cardi, dyspneu, pucat), monitor respon O2 thd aktivitas, monitor intake nutrisi, ajarkan pada pasien dan kel tentang tehnik perawatan diri yang yang akan meminimalkan konsumsi 02, ajarkan terhadap pengaturan dan tehnik mengidentifikasi pilihan2 aktivitas. Bantu aktivitas fisik secara teratur, anjurkan pasien untuk makan& istirahat yang cukup. • Cardiac care: kaji respon abnormal selama aktivitas (TD,RR,N) Diagnosa lain yang mungkin timbul 1. Kelebihan volume cairan Definisi : Retensi cairan isotonik meningkat Batasan Karakteristik: Berat badan meningkat pada waktu yang singkat Asupan berlebihan dibanding output Tekanan darah berubah, tekanan arteri pulmonalis berubah, peningkatan CVP Edema, kemungkinan berkembang ke anasarca Distensi vena jugularis Perubahan pada pola nafas, dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe, suara nafas abnormal (Rales atau crakles), kongesti/kemacetan paru, pleural effusion Hb dan hematokrit menurun, perubahan elektrolit, khususnya perubahan berat jenis Suara jantung S III Reflek hepatojugular positif Oliguria, azotemia Perubahan status mental, kegelisahan, kecemasan Faktor-faktor yang berhubungan : - Mekanisme pengaturan melemah - Asupan cairan berlebihan - Asupan natrium berlebihan NOC: Pasien menunjukkan keseimbangan volume cairan NIC: • Fluid management : pertahankan posisi tirah baring selama masa akut, kaji adanya peningkatan JVP, oedema dan asites, tinggikan kaki saat berbaring, buat jadwal masukan cairan, monitor intake dan out put, timbang BB secara berkala, monitor TTV, pantau haluaran urine (karakteristik, jumlah, warna, kualitas), balance cairan selama 24jam, monitor tanda & gejala asites, awasi tetesan infus, pantau albumin serum, kaji turgor kulit. • Nutrisi management • Respiratory management: monitor RR pada pasien asites • Managemen pengobatan( Kolaborasi): pemberian deuritik. 2. Cemas Definisi : Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumber tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan. Batasan Karakteristik Perilaku Produktivitas berkurang Scanning dan kewaspadaan Kontak mata yang buruk Gelisah Pandangan sekilas Pergerakan yang tidak berhubungan, (misal: berjalan dengan menyeret kaki, pergerakan tangan/lengan) Menunjukkan perhatian seharusnya dalam kejadian hidup Insomnia Resah Affektive Penyesalan Irritable Kesedihan yang mendalam Ketakutan Gelisah, gugup Mudah tersinggung Rasa nyeri hebat dan menetap Ketidakberdayaan meningkat Membingungkan Ketidaktentuan Peningkatan kewaspadaan Fokus pada diri Perasaan tidak adekuat Ketakutan Distress Kekhawatiran, prihatin Cemas Fisiologis Suara gemetar Gemetar, tangan tremor Goyah Respirasi meningkat (simpatis) Keinginan kencing (Parasimpatis) Nadi Meningkat (simpatis) Pupil dilatasi ( simpatis ) Refleks meningkat ( simpatis ) Nyeri abdomen ( parasimpatis ) Gangguan tidur ( parasimpatis ) Perasaan geli pada ekstremitas ( Parasimpatis ) Peningkatan aktivitas kardiovaskuler ( simpatis ) Berkeringat banyak Wajah t egang Anorexia ( simpatis ) Jantung berdetak kuat ( simpatis ) Diare ( parasimpatis ) Keragu-raguan dalam berkemih (parasimpatis) Kelelahan ( parasimpatis ) Mulut kering ( Simpatis ) Kelemahan ( Simpatis ) Pulsasi menurun ( Parasimpatis ) Wajah kemerahan (simpatis) Vasocontriksi superficial ( simpatis ) Twiching (simpatis) Penurunan tekanan darah (parasimpatis) Mual ( parasimpatis ) Sering kencing (Parasimpatis) Pusing (parasimpatis) Kesulitan bernafas (Simpatis) Meningkatnya tekanan darah (Simpatis) Kognitif Bloking isi pikir Bingung Keasikan Pelupa Merenung Kerusakan perhatian Lapang Persepsi menurun Ketakutan terhadap hal yang tidak jelas Kecenderungan untuk menyalahkan orang lain Sulit berkonsentrasi Menurunnya kemampuan belajar, menyelesaikan masalah Simptom kewaspadaan fisiologis Faktor – Faktor yang berhubungan Terpapar racun Konflik yang tidak disadari tentang nilai-nilai utama /tujuan hidup Berhubungan dengan keturunan/herediter Kebutuhan tidak terpenuhi Transmisi interpersonal Krisis situasional/maturasional Ancaman Kematian Ancaman terhadap konsep diri Stress Substance abuse Perubahan dalam: - Status Peran - Ststus kesehatan - Pola interaksi - Fungsi peran - Lingkungan - Status Ekonomi NOC: Pasien menunjukkan anxiety control/ coping meningkat NIC: • Anxiety reduction: mendengarkan keluhan pasien, menenangkan pasien, menjelaskan prosedur serta hal yang akan dialami pasien selama jalannya tindakan, mendampingi pasien untuk menurunkan kecemasan, identifikasi tingkat kecemasan pasien, support mental, medication of anxiety, conseling, meningkatkan koping 3. Defisit perawatan diri Definisi : Gangguan kemampuan melakukan aktivitas kebersihan atau menyelesaikan mandi dengan sendiri Batasan karakteristik : Ketidakmampuan untuk : Membersihkan badan atau bagian badan Mendapatkan atau memperoleh sumber air Mengatur temperatur atau aliran air di kamar mandi Memperoleh persediaan mandi Badan kering Masuk dan keluar dari kamar mandi Faktor-faktor yang menghubungkan : Penurunan atau kurangnya motivasi Kelemahan dan kelelahan Keparahan cemas Ketidakmampuan untuk merasakan bagian tubuh atau hubungan yang renggang Gangguan kognitif atau persepsi Nyeri Gangguan saraf Gangguan musculoskeletal Rintangan/halangan lingkungan NOC: Spesifik ( pasien mampu menunjukkkan melakukan self care:………….) NIC: • Selfcare mandi, berpakaian, makan/minum, toileting dll 4. Risiko infeksi Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen. Faktor-faktor resiko : Prosedur Invasif Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen. Trauma Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan Ruptur membran amnion Agen farmasi (imunosupresan) Malnutrisi Peningkatan paparan lingkungan patogen Imunosupresi Ketidakadekuatan imun buatan Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi) Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik). Penyakit kronik NOC:Status infeksi tidak terjadi NIC: • Pengendalian control infeksi: Ajarkan pasien pengunjung & keluarga tehnik2 peencucian tangan sewaktu waktu, ajarkan tanda gejala infeksi, kolaborasi pemberian antibiotik, bersihkan lingkungan dan personal, gunakan tehnik isolasi jika diperlukan, batasi jumlah pengunjung pasien, anjurkan pasien makan dan minum/ istirahat yang cukup, gunakan sarung tangan • Proteksi infeksi: Monitor TTV, monitor tanda dan gejala infeksi, pelihara pasien dari faktor resiko, inspeksi dan rawat daerah luka atau daerah insisi, invasi dll • Medication administration: berikan obat-obatan ( ABICA) • Enviromental manageement: Beri lingkungan yang aman bagi pasien, Jaga kebersihan diri dan lingkungan DIAGNOSA UNTUK MASALAH YG BERHUBUNGAN DENGAN PARU 5.Kerusakan pertukaran gas Definisi : Kelebihan atau kekurangan dalam oksigenasi dan/ atau pengeluaran karbondioksida di dalam membran kapiler alveoli. Batasan karakteristik : Gangguan penglihatan Penurunan CO2 Takhikardi Hiperkapnia Keletihan Samnolen Iritabilitas Hypoxia Kebingungan Dyspnoe Arteri gas darah abnormal (AGD) Cyanosis (hanya pada neonatus) Warna kulit abnormal (pucat, kehitam-hitaman) Hypoksemia Hyperkarbia Sakit kepala ketika bangun Laju dan ritme serta kedalaman pernafasan abnormal Nasal flaring Faktor-faktor yang berhubungan : Ketidakseimbangan perfusi ventilasi Perubahan membran kapiler-alveolar NOC: Status pernafasan:pertukaran gas C02 dan O2 balance NIC: • Pengelolaan asam basa: Monitor AGD, monitor kadar elektrolit, monitor saturasi 02, kolaborasi pemberian medication untuk mempertahankan keseimbangan asam basa(ex:natriumbikarbonat), monitor status hemodinamik, awasi tetesan infus, monitor neurologikal status • Pengelolaan jalan nafas: bebaskan jalan nafas, auskultasi suara nafas, monitor status ventilasi dan oksigenasi, ajarkan batuk efektiv, posisikan pasien pada posisi ventilasi max, kolaborasi pemberian bronkodilatatr, balance cairan, monitor RR, ajarkan pada pasien dalam mengguanakn inhaler, awasi penempatan alat bantu pernafasan, atur posisi untuk mengurangi dyspneu, ajrkan pasien nafasam, lakukan fisioterapi dada jika diperlukan, bersihkan secret BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF (1980,1996,1998) Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas. Batasan karakteristik: Dispneu Penurunan suara nafas Orthopneu Cyanosis Kelainan suara nafas( rales, wheezing ) Kesulitan berbicara Batuk, tidak efektif atau tidak ada Mata melebar Produksi sputum Gelisah Perubahan frekuensi dan irama nafas Faktor-faktor yang berhubungan Lingkungan Fisiologis - Merokok - Disfungsi Neuromuscular - Menghirup asap rokok - Hiperplasia dinding bronkus - Perokok pasif - POK - Alergi jalan nafas Obstruksi Jalan Nafas - Infeksi - Spasme jalan nafas - Asthma+ - Sekresi tertahan - Banyaknya mukus - Adanya jalan nafas buatan - Sekresi bronkus - Adanya eksudat di alveolus - Adanya benda asing di jalan nafas NOC: pasien menunjukkan kemampuan mempertahankan kebersihan jalan nafas. NIC: • Airway management: bebaskan jalan nafas • Airway suction: dengarkan suara paru, anjurkan minum hangat, lakukan suction, monitor status 02, POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF (1980,1996,1998) Definisi: Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat Batasan Karakteristik: Penurunan tekanan inspirasi / ekspirasi Penurunan pertukaran udara permenit Menggunakan otot pernafasan tambahan Nasal flaring Dyspnea Orthopnea Perubahan penyimpangan dada Nafas pendek Assumption of 3-point position Pernafasan pursed-lip Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama Peningkatan diameter anterior-posterior Pernafasan rata-rata / minimal - Bayi: <25 atau >60 - Usia 5-14:<14 atau >25
- Usia 1-4: <20 atau >30 - Usia >14: 11 atau >24
Kedalaman pernafasan:
- Dewasa volume tidalnya 500 ml saaat istirahat
- Bayi volume tidalnya 6-8 ml/Kg
Timing Ratio
Penurunan kapasitas vital
Faktor-mfaktor yang berhubungan:
Hiperventilasi
Hipoventilasi sindrom
Deformitas tulang
Nyeri
Kelainan bentuk dinding dada
Kecemasan
Penurunan energi/kelelahan
Disfungsi Neuromuskuler
Perusakan/pelemahan muskulo-skeletal
Kerusakan persepsi/kognitif
Obesitas
Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang
Posisi tubuh
Imaturitas Neurologis
Kelelahan otot pernafasan
NOC:
NIC:
• Airway managemen: awasi fungsi penyebab, awasi penggunaan otot pernafasan, awasi TTV, posisikan semi foler
• O2 therapy
• Airway suction dengarkan suara paru, anjurkan minum hangat, lakukan suction, monitor status 02,
Rabu, 28 September 2011
sejauh timur dari barat
sejauh timur dari barat, Engkau membuang dosaku..
tiada Kau ingat lagi pelanggaranku...
jauh kedalam tubir laut, Kau melemparkan dosaku..
tiada Kau perhitungkan kesalahanku...
betapa besar kasih pengampunanMu ya Tuhan.. tak Kau pandang hati yang hancur...
ku berterima kasih kepadaMu ya Tuhan..pengampunan yang Kau beri pulihkan ku...
tiada Kau ingat lagi pelanggaranku...
jauh kedalam tubir laut, Kau melemparkan dosaku..
tiada Kau perhitungkan kesalahanku...
betapa besar kasih pengampunanMu ya Tuhan.. tak Kau pandang hati yang hancur...
ku berterima kasih kepadaMu ya Tuhan..pengampunan yang Kau beri pulihkan ku...
Selasa, 27 September 2011
kepergian
Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku
Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi
Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas....
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku
Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi
Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas....
Langganan:
Postingan (Atom)